MPKS PDM Surabaya Kunjungi Panti Asuhan Muhammadiyah SemampirBerikan Motivasi dan Dorongan untuk Peningkatan Kualitas Layanan
SURABAYA – Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Asuhan Muhammadiyah Semampir mendapat kunjungan dari Majelis Pelayanan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, Kamis (9/10). Kunjungan tersebut dipimpin oleh Fauzan El Hasyimi dan Halimatus Djuhriah.
Keduanya hadir untuk melakukan monitoring, silaturahmi, serta memberikan motivasi kepada pengurus dan anak-anak asuh. Kehadiran mereka disambut langsung oleh Kepala Panti, Ustad Fattah, beserta jajaran pengurus dan seluruh anak panti.
Dalam sambutannya, Ustad Fattah menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan dari MPKS PDM Kota Surabaya. Ia menyebut kunjungan ini sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap keberlangsungan dan pengembangan kualitas layanan di panti asuhan. “Kunjungan ini menjadi suntikan semangat bagi kami untuk terus berbenah dan memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak yang kami bina,” ujarnya.
Sementara itu, Fauzan El Hasyimi menyampaikan pentingnya peningkatan mutu pengelolaan panti secara menyeluruh. Mulai dari manajemen kelembagaan, kualitas pendidikan anak, hingga penguatan nilai-nilai keislaman. “Panti Asuhan Muhammadiyah harus menjadi role model dalam pelayanan sosial yang tidak hanya menjamin kebutuhan dasar, tapi juga membentuk karakter anak-anak menjadi pribadi yang mandiri dan berakhlak,” ujarnya.
Halimatus Djuhriah menambahkan, MPKS siap mendukung langkah-langkah penguatan kelembagaan melalui pembinaan rutin, pelatihan, hingga kolaborasi antar-LKSA Muhammadiyah di Surabaya. “Kami berharap pengelolaan panti ke depan semakin akuntabel, terbuka, dan sesuai dengan nilai-nilai Muhammadiyah,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, MPKS juga menyerahkan bantuan simbolis berupa kebutuhan operasional harian. Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan sesi ramah tamah antara pengurus panti dan tamu dari MPKS.
Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda rutin MPKS PDM Kota Surabaya dalam memastikan keberlanjutan program sosial dan pembinaan di bawah naungan Muhammadiyah, khususnya di sektor perlindungan anak.
Laporan: Redaksi | Foto: Dok. Panti Asuhan Muhammadiyah Semampir
Kepala Panti Muhammadiyah Semampir Suntik Semangat 5K di Rapat Koordinasi
SURABAYA – Suasana rapat koordinasi harian di Panti Asuhan Muhammadiyah Semampir, Kamis (28/8), mendadak lebih hidup dari biasanya. Di sela-sela pembahasan agenda rutin, Kepala Panti Ahmad Fathullah menyisipkan sesi motivasi singkat bertajuk "5K" yang ditujukan untuk seluruh staf dan pengurus panti.
Lima poin motivasi yang disampaikan yakni Kompak, Kokoh, Kontribusi, Konsisten, dan Komitmen. Materi tersebut langsung ditampilkan di layar ruang rapat. “Lima prinsip ini penting untuk menjaga ritme kerja kita. Kita harus tetap solid agar pelayanan terhadap anak-anak panti berjalan maksimal,” ujar Ahmad, yang mengenakan seragam gaul bertuliskan Bidang Dakwah.
Ia menegaskan, kekompakan tim bukan hanya soal kerja sama dalam tugas, tapi juga soal saling mendukung secara moral. “Kalau kita kompak, fondasi kerja akan kokoh. Dari situ akan muncul kontribusi nyata. Tapi itu semua harus dijaga dengan konsistensi dan komitmen,” lanjutnya.
Sesi motivasi tersebut disambut positif oleh para peserta rapat. Bahkan, beberapa di antaranya langsung mencatat poin-poin penting di buku kerja masing-masing. Selain sebagai pengingat, materi itu juga akan dijadikan bahan evaluasi internal.
Rapat koordinasi harian ini juga dimonitor secara digital lewat layar pemantau CCTV dan perangkat kerja lainnya, menandakan upaya panti dalam memperkuat manajemen berbasis teknologi.
Menjadi Humas, Menjadi Pembelajar Kehidupan
Oleh: Exo Setiawan – Humas Panti Asuhan Muhammadiyah Semampir Surabaya
Menjadi seorang humas di Panti Asuhan Muhammadiyah Semampir Surabaya bukanlah sekadar peran komunikasi atau hubungan masyarakat. Bagi saya, ini adalah sekolah kehidupan. Sejak pertama kali saya menginjakkan kaki di sini, perlahan saya menyadari bahwa tempat ini bukan hanya rumah bagi anak-anak yatim dan dhuafa, tetapi juga cermin refleksi bagi kita yang masih lengkap dengan keluarga dan fasilitas hidup yang layak.
Setiap saya berinteraksi dengan anak-anak yang memiliki kisah hidup luar biasa. Sebagian besar dari mereka kehilangan figur orang tua di usia yang sangat dini. Namun yang membuat saya kagum bukanlah kesedihan mereka, melainkan semangat mereka untuk tetap tersenyum dan tumbuh, meski dalam keterbatasan. Dari mereka saya belajar tentang kesabaran yang tidak dibuat-buat, tentang kekuatan menghadapi takdir, dan tentang kebesaran hati menerima kenyataan hidup.
Salah satu hal penting yang saya pelajari adalah tentang empat hak utama anak yang harus dijaga dan dipenuhi:
Hak untuk hidup anak-anak berhak mendapatkan tempat tinggal yang layak, makanan yang cukup, dan akses kesehatan.
Hak untuk tumbuh dan berkembang – Mereka berhak mendapatkan pendidikan dan bimbingan yang membentuk karakter dan masa depan mereka.
Hak untuk berpartisipasi, anak-anak juga punya suara, harapan, dan mimpi. Mereka berhak didengarkan.
Hak untuk mendapatkan perlindungan dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan tidak adil yang bisa membahayakan fisik maupun mental mereka.
Keempat hal ini menjadi kompas moral bagi saya dalam menjalankan peran sebagai humas. Tugas saya bukan hanya menjalin relasi dan menyampaikan informasi, tapi juga memastikan suara dan kebutuhan anak-anak ini sampai ke hati masyarakat luas.
Saya menyaksikan sendiri, bagaimana satu bantuan kecil bisa menjadi pembuka jalan bagi mereka meraih masa depan. Bagaimana satu donasi bisa membantu mereka sekolah, satu perhatian bisa membuat mereka merasa dicintai, dan satu kunjungan bisa mengobarkan semangat baru dalam diri mereka.
Untuk itu, saya mengajak anda semua siapapun anda untuk ikut terlibat. Mari kita menjadi bagian dari harapan mereka. Karena sejatinya, membantu anak-anak yatim dan dhuafa bukan sekadar sedekah materi, tetapi juga tabungan pahala dan amal jariyah yang abadi.
Mari Berdonasi dan Menjadi Cahaya Harapan:
🔸 Rekening Donasi:
BSI: 1042029234
Bank Jatim: 0952058444
BNI: 7070337077
📞 Konfirmasi Donasi:
0821-4335-8433 (Ahmad F)
Setiap langkah kecil Anda, bisa menjadi masa depan besar bagi mereka.
Jangan tunda kebaikan. Karena di balik senyum mereka, ada keberkahan yang mungkin sedang Allah siapkan untuk hidup Anda.
Lima Sapi untuk Senyum Yatim di Hari RayaPanti Asuhan Muhammadiyah Semampir Gelar Qurban Penuh Cinta
SURABAYA – Suasana berbeda terasa di halaman Panti Asuhan Muhammadiyah Semampir, Senin (6/6). Sejak pagi, lantunan takbir bergema di tengah hiruk-pikuk persiapan penyembelihan hewan qurban. Anak-anak panti tampak ceria, menyambut Hari Raya Idul Adha dengan semangat dan senyum yang tulus.
Tahun ini, panti asuhan yang terletak di kawasan Semampir, Surabaya Utara itu menyembelih lima ekor sapi. Jumlah yang cukup besar dan penuh berkah bagi para penghuni panti maupun masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas kepercayaan dari para donatur. Tahun ini kami bisa menyembelih lima sapi. Ini bentuk kepedulian yang luar biasa dari masyarakat terhadap anak-anak di sini,” ungkap Ahmad Fathullah, Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Semampir.
Proses penyembelihan dilakukan secara tertib dan sesuai syariat. Anak-anak panti pun turut membantu dalam proses pengemasan daging. Meski masih kecil, mereka terlihat antusias dan senang bisa ikut terlibat.
“Anak-anak kami ajak belajar arti dari qurban, bukan hanya menerima. Mereka juga belajar berbagi, belajar ikhlas,” tambah Fathullah.
Daging qurban kemudian dibagikan kepada lebih dari 400 penerima manfaat, mulai dari anak-anak panti, para pengasuh, hingga warga sekitar yang membutuhkan. Semuanya dilakukan dengan semangat gotong royong dan kepedulian sosial.
Salah satu warga penerima menyampaikan rasa syukurnya. “Setiap tahun saya berharap bisa kebagian. Alhamdulillah, tahun ini dapat. Terima kasih kepada panti dan para donatur. Semoga barokah.”
Bagi Panti Asuhan Muhammadiyah Semampir, Idul Adha bukan sekadar ritual tahunan. Tapi juga momen untuk menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan dan menebarkan cinta kepada sesama. Lima ekor sapi yang disembelih bukan hanya daging, tapi juga simbol kasih sayang dan kepedulian yang tak pernah putus.
Menenun Cahaya Ilahi: Anak-anak Panti Asuhan Muhammadiyah Semampir Khusyuk Mengaji di Tengah Senyap Malam
Surabaya – Dalam keheningan senja yang mulai turun di kawasan Wonokusumo Wetan, suasana di Panti Asuhan Muhammadiyah Semampir justru terasa hangat dan penuh berkah. Di Panti sederhana itu, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an mengalun merdu, dibacakan oleh anak-anak panti dengan suara yang lembut namun penuh keteguhan hati.
Kegiatan mengaji rutin ini bukan hanya bagian dari program pembinaan keagamaan, melainkan juga menjadi ruang ketenangan, tempat mereka menata hati dan memperkuat harapan. Di bawah bimbingan para ustadz dan santri pendamping, para anak asuh belajar membaca, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur'an sebagai bekal kehidupan.
> “Saya senang mengaji karena hati saya jadi tenang. Rasanya seperti bicara langsung dengan Allah,” ujar Akbar, salah satu anak panti, sambil memegang mushaf miliknya.
Setiap malam selepas Maghrib, anak-anak berkumpul dengan pakaian rapi, duduk melingkar di ruang belajar. Beberapa masih terbata mengeja huruf hijaiyah, yang lain sudah fasih melantunkan surat panjang. Tak ada canda berlebihan, yang terdengar hanya suara lirih yang bersahut-sahutan.
Ahmad Fathullah, M.Pd., Kepala LKSA Muhammadiyah Semampir, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas keagamaan, tetapi juga bentuk terapi spiritual yang menguatkan karakter dan mental anak-anak dalam menghadapi masa depan.
> “Mereka ini anak-anak yang dititipkan oleh Allah dengan perjalanan hidup yang tak mudah. Tapi melalui Al-Qur’an, kami ingin mereka tumbuh menjadi pribadi tangguh dan berakhlak mulia,” jelasnya.
Kegiatan mengaji ini juga menjadi jembatan kebersamaan, di mana anak-anak saling mendukung dan memperbaiki bacaan satu sama lain. Tak jarang, mereka saling memberi semangat, terutama kepada yang baru belajar.
Di tengah derasnya arus teknologi dan tantangan zaman, pemandangan anak-anak panti yang tekun mengaji ini menjadi pengingat yang indah: bahwa cahaya Al-Qur’an akan selalu menemukan ruangnya, bahkan di hati-hati kecil yang sedang mencari arti.









