TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI MEDIA RESMI KAMI <><><><><><>Selamat membaca<><><><><><>Semoga Kehadiran MEDIA Kami Bermanfaat Bagi Para Pembaca

IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

Sebagai gerakan sosial keagamaan, Muhammadiyah, yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada 8 Dzulhijjah 1330 atau 18 Nopember 1912 di Yogyakarta, memiliki sistem keyakinan dan pemikiran yang menjelaskan cita-cita atau tujuan yang hendak diwujudkan dan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Sistem keyakian dan pemikiran tersebut dapat disebut sebagai “ideologi.” Dengan pengertian lain, ideologi merupakan sistem pemikiran yang berusaha menjelaskan dunia dan cara-cara mengatasi dan mengubahnya.


Ideologi mengandung beberapa unsur pokok, antara lain: pandangan yang menyeluruh tentang manusia, dunia dan alam semesta; rencana penataan sosial-politik berdasarkan pandangan tersebut; kesadaran dalam bentuk perjuangan melakukan perubahan berdasarkan paham yang dianut; usaha mengarahkan masyarakat untuk menerima pandangan tersebut memalui loyalitas dan keterlibatan pengikutnya; dan menggerakkan para kader dan pengikut untuk mendukung pandangan ideologi tersebut.[1]

Dalam dokumen resmi Muhammadiyah yang berjudul “Rumusan Pokok-Pokok Persoalan tentang Ideologi Keyakinan Hidup Muhammadiyah” disebutkan bahwa ideologi adalah “ajaran atau ilmu pengetahuan yang secara sistematis dan menyeluruh membahas mengenai gagasan, cara-cara, angan-angan atau gambaran dalam pikiran, untuk mendapatkan keyakinan mengenai hidup dan kehidupan yang benar dan tepat.” Ideologi juga merupakan keyakinan hidup yang mencakup pandangan hidup, tujuan hidup, ajaran dan cara yang dipergunakan untuk melaksanakan pandangan hidup dalam mencapai tujuan hidup tersebut.[2] Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa ideologi Muhammadiyah adalah sistem keyakinan, cita-cita, dan perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” yang meliputi paham agama dalam Muhammadiyah, hakikat Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dan misi, fungsi dan strategi perjuangan Muhammadiyah.[3]


[1] Lihat “Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah: Konsolidasi Bidang Cita-cita dan Keyakinan Hidup,” dalam Manhaj Gerakan Muhammadiyah: Ideologi, Khittah, dan Langkah  (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah dan Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah, 2010), 253-254.

[2] Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Putusan Mu’tamar Muhammadiyah Ke-37 (Yogyakarta: PP Muhammadiyah, 1968).

[3] Haedar  Nashir, “Memahami Manhaj Gerakan Muhammadiyah,” dalam Manhaj Gerakan Muhammadiyah: Ideologi, Khittah, dan Langkah, xvi.

Share:

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar

Lokasi Panti

Narahubung