TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI MEDIA RESMI KAMI <><><><><><>Selamat membaca<><><><><><>Semoga Kehadiran MEDIA Kami Bermanfaat Bagi Para Pembaca

Mengumpulkan Yang Terserak


“ Tidak ada suatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya akan memberi petunjuk ke hatinya. Dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu ”  (al Hadid : 22)
Banyak kisah dari kisah kisah yang di dapat ketika Tim Panti Asuhan Muhammadiyah Semampir berkunjung ke daerah Bencana Palu dan Donggala, kisah yang akan dikenang oleh masyarakat khususnya para ibu yang kehilangan suaminya, para ayah yang kehilangan anaknya, anak anak yang kehilangan satu keluarganya, kehilangan harta rumah satu satunya, kehilangan tanah kelahirannya akibat faksi dan Tsunami.
Tim Panti yang terdiri dari Kepala panti, kaur Keuangan dan kaur Administarsi dimulai dengan bayangan kegelisahan ikut merasakan apa yang dirasakan saudara di Palu Donggala, Perjalanan yang menguras hati untuk terus menangis tapi tak kuasa melihat berseraknya banyak rumah, berseraknya kaktifitas harian mereka dn berseraknya antara keluarga. Tiada kekuatan selain kekuatan Allah, tiada yang akan menguatkan mereka selain Allah, Allah lah yang telah menyatukan mereka dalam masjid ketika mereka berpasrah meskipun masjid mereka dari Tenda berlapis tikar biasa, Allah lah yang telah memberikan mereka rasa ukhuwah lebih dengan hidup bersama dalam rumah rumah pengungsian bersanding antara satu dan lain, makan bersama walaupun lauk seadanya.
Ust Ahmad Fathullah selaku kaur Administrasi yang selalu mendokumentasikan setiap kegiatan kami, tak kuasa umtuk menahan air haru melihat kondisi masyarakat khususnya anak anak korban yang kehilangan keluarga tempat mereka bercerita selepas sekolah, dengan tetap memegang kamera Ust Ahmad Fathullah mendokumenkan anak anak dengan semangat berjalan menuju masjid beratap tenda berlantai tikar di iringi anak berfose genit seakan akan tidak ada musibah yang menerpa, “ Rumah saya habis Pak” sambal menunjukkan jarinya kea arah bekas rumahnya”, Subhanallah Sabar yaa Nak.
Selama Kunjungan Tim Panti selama 4 hari, dimanfaatkan seluruh waktu untuk ikut membantu meskipun nilainya tidak sebanding dengan apa yang hilang dari mereka saudara saudara kita di Palu Donggala, Dengan kebesaran Ust Ma’sum Marzuki selaku kaur Keuangan yang telah mengorbankan waktunya untuk ikut serta dalam Tim Panti memanggul sendiri beras 1 sak ke para keluarga korban diiringi langkah yang kadang terengah engah dan jalan setapak yang tidak lagi bagus sekan akan menjadi Umar bin Khottob saat memanggul bahan makan buat umatnya, meskipun tidak semua diangkat sendiri. Ada 11 rumah terdampak yang ikut merasakan pembagian kami, sebenarnya ada banyak rumah yang harusnya mendapatkan bantuan tetapi inilah kemampuan kami, semoga banyak rumah itu Allah yang cukupkan.
Kebahagian yang kami lihat masih sedikit terpancar dari anak anak ketika Ust Anmar beyhaqi selaku Kepala Panti membagikan satu per satu ice cream ke seluruh anak anak sekolah SDN yang berjarak tidak jauh dari posko dimana kami menginap, dengan semangat belajar meskipun di tanah lapang beratap tenda bantuan beralas tanah yang kadangkala kalau hujan menjadi becek, tak lupa pula kami membagikan seragam sekolah pada mereka. Tak mau kalah dengan kunjungan pajabat sebuah Negara, Kepala Panti juga ikut berdiskusi dengan beberapa warga korban mulai dari korban gempa sampai korban dampak Tsunami, bahkan yang membuat haru adalah Kepala Panti diberi oleh oleh dari salah satu korban.
4 hari di daerah Palu Donggala telah menampar kami, bahwa Allah masih memberikan kami izin untuk tetap merasakan kota Surabaya dalam keadaan nyaman, masih bisa merasakan sholat teratap beruangan AC, masih dapat berkumpul di rumah dengan saudara dan handai tolan, bahwa banyak saudara saudara di Palu Donggala yang banyak kehilangan tapi tetap bersemangat dalam menjalankan Perintah-Nya dan tetap berjuang untuk meneruskan Aktifitas sehari hari. 4 hari itu pula, Tim panti mendapatkan saudara jauh tapi dekat di hari para relawan relawan lokal yang telah berjuang membantu masyarakat meskipun mereka sendiri juga menjadi korban bencana, Saudara Evin selaku coordinator setempat yang telah membantu kami dan telah merelakan posko menjadi rumah sementara kami sehingga Tim Panti ikut merasakan hidup dalam keterbatasan listrik dan air, saudara Fingkran seorang preman lokal yang telah berhijrah yang dengan hijrahnya mengajari anak anak setempat untuk ikut terhijrah serta saudara Ahmad 02 yang telah menyisihkan waktu selama bencana menjadi salah satu koki buat para korban. Dalam 4 hari pula kami ikut merasakan berkendara dalam keadaan berpasrah diri pada Allah dengan sebenarnya, perjalanan dari dan ke Palu menuju Donggala yang ditempuh dengan kondisi alam yang tidak bersahabat, sisi jalan longsor yang masih terjadi dan sisi lain jurang, berjatuhannya batu batu besar dari atas serta hujan lebat membuat Tim Panti mengucap syahadat berulang ulang persiapan jikalau kami dipanggil Allah karena tertimpa longsoran.
Di akhir hari dalam ekspedisi ke Palu Donggala, Para Relawan lokal mengantar kami melihat Pantai Palu yang dulunya menjadi Ikon dengan jembatan kuning, dan tempat masyarakat berkumpul serta jajaran kulinernya menjadi dataran tanah berserakan yang terlihat hanya puing puing bangunan sisa tsunami yang disisakan Cuma Masjid. Kekelisahan dan kegundahan para masyarakat Palu dan Donggala dihadapi mereka dengan kesabaran, Semua milik Allah dan kepada Allah lah kembali.
Ekspedisi Tim Panti ke Palu Donggala menyisakan banyak memori indah berupa bertemunya dengan para relawan lokal dan dari berbagai lembaga bahu membahu membantu recoveri masyarakat terdampak, di akhir kata, tak lupa diucapkan terima kasih pada donatur Panti Asuhan Muhammadiyah Semampir Kota Surabaya yang telah menyisihkan dan menitipkan hartanya untuk para korban, yang telah Tim Panti salurkan berupa beras dan baju seragam. (anm)


Share:

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar

Lokasi Panti

Narahubung